Turkinesia.net – Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan pada hari Senin bahwa sikap penolakan AS untuk menarik Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari Manbij Suriah mungkin bukan kehendak Presiden Donald Trump sendiri.

Pernyataan tersebut disampaikan saat konferensi pers yang diadakan sebelum kunjungannya ke kota Varna Bulgaria untuk menghadiri KTT Uni Eropa-Turki.

Erdoğan menegaskan laporan bahwa para teroris PKK menarik diri dari distrik Sinjar dan pasukan Irak sedang dikerahkan ke wilayah itu, mengatakan bahwa tentara Irak melakukan intervensi terhadap para teroris. Erdogan juga mengumumkan kunjungan seorang pejabat Irak ke Turki untuk memberikan informasi mengenai perkembangan terbaru.

Menjawab pertanyaan mengenai laporan yang menunjukkan bahwa kelompok teroris akan tetap berada di daerah dengan memakai nama yang berbeda, Erdogan mengatakan bahwa Turki siap melakukan apa pun yang diperlukan di Sinjar jika operasi Irak gagal.

Erdogan menambahkan bahwa Organisasi Intelijen Nasional Turki (MİT) yang dipimpin oleh Hakan Fidan akan bertemu seorang pejabat Irak hari ini mengenai kemungkinan besar operasi di daerah itu, berdasarkan situasi saat ini.

PKK pertama kali mendirikan gerakannya di Sinjar pada tahun 2014 dengan dalih bahwa mereka “melindungi” komunitas Yazidi setempat dari kelompok teroris Daesh.

Erdogan juga baru-baru ini mengisyaratkan kemungkinan usaha militer yang bertujuan memberantas PKK dari Sinjar. [Daily Sabah]