Turkinesia.net – Israel dan Mesir tidak mengizinkan pesawat-pesawat Turki menggunakan bandara mereka untuk mengangkut warga Palestina yang terluka, kata Wakil Perdana Menteri Turki Recep Akdağ, Rabu (16/05/2018).
Akdag membuat pernyataan di Lefkosa selama berlangsungnya diskusi dengan Perdana Menteri Republik Turki Siprus Utara Tufan Erhurman di kantornya tentang pembantaian warga Palestina oleh pasukan Israel di sepanjang perbatasan Gaza-Israel.
Akdag mengatakan Turki telah mengutuk keras pembantaian itu dan menyesalkan fakta bahwa upaya untuk membawa warga Palestina yang terluka ke Turki digagalkan oleh Israel dan Mesir.
“Berdiri di samping saudara-saudara kita yang tertindas merupakan tugas yang manusiawi bagi kita,” tambahnya saat dia mengecam penindasan oleh AS dan Israel di Gaza.
Pada hari Senin, setidaknya 62 demonstran Palestina syahid dan ratusan lainnya terluka – oleh pasukan Israel yang ditempatkan di sepanjang sisi perbatasan Gaza-Israel.
Demonstrasi hari Senin bertepatan dengan peringatan 70 berdirinya Israel – sebuah peristiwa yang oleh orang Palestina disebut sebagai “Nakba atau malapetaka” – dan relokasi kedutaan Israel di Washington ke Yerusalemjuga berlangsung di hari yang sama.
Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 100 demonstran Palestina telah menjadi gugur oleh tembakan tentara Israel.
Pekan lalu, pemerintah Israel mengatakan protes yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan Gaza-Israel merupakan keadaan perang di mana hukum kemanusiaan internasional tidak berlaku. [Yeni Safak]
