TURKINESIA.NET – KUALA LUMPUR. Seorang tokoh senior Gülenist Terror Group (FETÖ), yang bertanggung jawab atas operasi kelompok itu di Malaysia, telah ditangkap dalam sebuah operasi oleh  Organisasi Intelijen Nasional (MIT), sumber keamanan mengatakan, Jumat [30/08].

Di tengah upaya berkelanjutan melawan FETO dan jaringannya, MIT menangkap Arif Komiş, yang diduga pernah memegang posisi senior dalam kelompok teror di berbagai negara di masa lalu.

Sebagai kepala FETO Malaysia, Komiş sedang dicari berdasarkan surat perintah penggeledahan dan penangkapan dengan tuduhan “menjadi anggota organisasi teroris bersenjata.”

Gulen mengoperasikan jaringan sekolah dan amal berskala luas serta membiayai kegiatan ilegal dengan dana yang seharusnya dikumpulkan untuk tujuan amal. Meskipun ada anggota gerakan itu yang membiayai kelompok dengan kekayaan pribadi, namun beberapa pengusaha diyakini diperas untuk membayar “sumbangan”.

Pria berusia 43 tahun itu adalah seorang guru di sebuah sekolah yang terkait dengan FETO di Malaysia dan dituduh menjalankan jaringan kelompok tersebut di negara itu.

Laporan media Malaysia mengatakan, Komiş ditangkap oleh polisi pada 28 Agustus dan diserahkan kepada pihak berwenang Turki.

[adinserter name=”Block 1″]

Dua tahun lalu, Malaysia mendeportasi tiga orang yang terkait dengan kelompok teroris. Turgay Karaman, İhsan Aslan dan İsmet Özçelik dikirim ke Turki setelah mereka ditangkap.

Karaman adalah saksi dalam persidangan İsmet Özçelik, yang ditahan pada 2016 di Malaysia. Aslan adalah seorang pengusaha, sementara Karaman adalah administrator dari sebuah sekolah yang terhubung dengan FETO. Sebelumnya pada tahun 2017, Tamer Tıbık dan Alattin Duman, dua militan senior FETÖ, ditangkap atas tuduhan terorisme di Malaysia.

Kelompok teroris beroperasi di Malaysia sekitar dua dekade lalu dengan membuka sekolah yang dihadiri oleh anak-anak elit Malaysia.

FETÖ menjalankan jaringan global sekolah dan perusahaan yang membentang dari AS ke Asia.

[adinserter name=”Block 1″]

Anggota tingkat tinggi dari kelompok tersebut, termasuk pemimpinnya Fetullah Gülen, sudah berada di luar negeri sementara mereka yang berada di pangkat lebih rendah meninggalkan Turki setelah gagal dalam upaya kudeta.

Kantor penghubung Interpol dari kepolisian Turki mempelopori upaya untuk membawa kembali anggota FETO dari luar negeri. Pertarungan lintas batas melawan FETÖ melibatkan upaya Kementerian Luar Negeri dan Kehakiman, kepolisian dan badan intelijen. Kementerian sedang mengupayakan kerja diplomatik yang intens dan menyajikan bukti keterlibatan kelompok teroris dalam upaya kudeta. [Daily Sabah]