Friday, March 29, 2024
Internasional

Diskriminasi Jerman terhadap Erdogan dan partainya

TURKINESIA.NET – Pada bulan April, Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengumumkan bahwa negaranya tidak akan mengizinkan politisi Turki untuk melakukan kampanye pemilihan menjelang pemilihan 24 Juni mendatang. Peraturan tersebut telah menjadi masalah yang menyebabkan perdebatan sengit di dalam pemerintah Jerman. Sejalan dengan keputusan negara, Partai AK telah menghindari konflik dengan Jerman, memilih untuk tidak melakukan kampanye oleh pejabat partai, deputi serta menteri. Sebagai alternatif, Partai AK mengadakan rapat umum di ibukota Bosnia-Herzegovina Sarajevo pada 20 Mei, di mana massa dalam jumlah besar berkumpul untuk mendengarkan orasi Erdogan.

Faktanya keputusan Jerman tersebut hanya mengikat bagi “beberapa” partai politik di Turki dan bukan untuk yang lainnya yang boleh menggelar kampanye politik secara bebas di seluruh Jerman, menimbulkan satu pertanyaan terhadap sikap Jerman

Acara akhir pekan tersebut bukanlah pertemuan pertama yang diselenggarakan oleh HDP di Jerman terkait pemilihan umum yang akan datang.

Pada 8 Mei, Deputi HDP Diyarbakır Nursel Aydoğan menghadiri sebuah acara di Munich yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok yang terkait (pemberontak teroris) PKK. Pada tanggal 6 Mei, Aydoğan menghadiri sebuah kongres di Frankfurt bersama dengan anggota parlemen Die Linke, Ulrich Wilken dan Gökay Akbulut. Pada hari yang sama di Lörrach Jerman, dua wakil HDP lainnya Besime Konca dan Mahmut Toğrul hadir di acara lain. Aydoğan juga menyampaikan pidato di sebuah acara pada 20 Mei di Saarbrücken berjudul, “Kita bisa menghentikan kediktatoran, fasisme dan perang dengan suara.”

HDP merupakan pihak yang mendapat kecaman karena kaitan eratnya dengan (pemberontak) PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa. Organisasi teroris ini telah melancarkan kampanye teror terhadap Turki selama lebih dari 30 tahun dan telah bertanggung jawab atas kematian hampir 40.000 orang, termasuk wanita dan anak-anak. Namun, terlepas dari hubungan erat ini dengan organisasi teroris, partai tersebut telah memiliki banyak pusat koordinasi untuk pemilihan umum di berbagai provinsi Jerman, tidak mengherankan untuk melihat bahwa partai tersebut juga memulai kampanye pemilihannya dari Jerman. Bagaimanapun, hal yang agak mengejutkan adalah izin yang diberikan oleh Jerman terhadap kampanye, yang sebelumnya dilarang atas Partai Erdogan; Partai Keadilan dan Pembangunan dan para politisinya.

Menurut perkiraan, ada sekitar 5,5 juta warga Turki yang tinggal di negara-negara Eropa Barat. Di Jerman sendiri, ada sekitar 3 juta warga Turki, membuat negara ini tahap kritis untuk kampanye pemilihan umum di Turki. Hubungan Ankara dengan Berlin telah tegang pada beberapa kesempatan karena demonstrasi PKK dan kehadiran organisasi senior organisasi teroris di negara tersebut sebelumnya. Turki menganggap sikap Jerman sebagai sebagai toleransi terhadap terorisme. Namun, meskipun tekanan dari Ankara terhadap Berlin untuk mengambil langkah-langkah ketat terhadap propaganda, rekrutmen dan kegiatan penggalangan dana dari organisasi teroris, Jerman terus menjadi tempat yang aman bagi PKK.

Beberapa negara Uni Eropa lain sebelumnya telah melarang politisi Turki mengadakan kampanye pemilihan di negara mereka meskipun partai-partai oposisi lain dapat melaksanakan kampenye mereka. Ankara mengkritik keputusan tersebut dengan mengatakan bahwa itu bertentangan dengan hak-hak demokratis warga Turki yang tinggal di negara-negara Uni Eropa.

Bulan Maret lalu, Menteri Kehakiman Bekir Bozdağ dan Menteri Ekonomi Nihat Zeybekci dicegah mengadakan pertemuan di Jerman sebelum referendum konstitusi 16 April 2017.

Berbagai kota Jerman dan pemerintah lokal memberlakukan larangan serupa pada pertemuan kampanye “ya” (Evet), termasuk dari Union of European Turkish Democrats  (UETD), yang merupakan lembaga terdaftar di Jerman.

Sementara itu, kandidat presiden CHP, Muharrem İnce, berkumpul bersama dengan utusan Uni Eropa dalam sebuah acara buka puasa pada hari Selasa, yang diikuti dengan pemuliaan İnce oleh pers Jerman yang menyatakan bahwa ia (Ince) merupakan satu-satunya kandidat yang memiliki kekuatan untuk mengalahkan Erdoğan.

Bahkan Good Party (İP) yang baru saja dibentuk diperbolehkan untuk melakukan kampanye politik di Jerman. Pada 6 Mei, Wakil Ketua Buğra Kavuncu, ketua dewan eksekutif pusat, Fulya Yasemin dan kandidat parlemen İP Eren Yakışir menghadiri konferensi membahas Pemilu Turki di Cologne.

Selama kampanye referendum reformasi konstitusi tahun lalu, Ankara dengan tajam mengutuk larangan negara-negara Eropa terhadap kampanye, membandingkannya dengan praktik rezim “fasis” selama Perang Dunia II dan juga menuduh pemerintah Jerman berpihak pada hasil “tidak” terhadap hasil referendum Turki.

Pertemuan-pertemuan untuk kampanye “tidak” terhadap hasil referendum Turki bukan lagi rahasia, karena berbagai politisi dan media Jerman secara terbuka menyatakan dukungan mereka untuk hasil “tidak”.

Selama kampanye referendum, Presiden Erdoğan dan AK Partai dikritik oleh media Eropa pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan ungkapan menghina. Hal ini menyebabkan perang kata-kata antara Turki dan beberapa pejabat Uni Eropa.

Daily Sabah

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
error: Content is protected !!
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
%d